Minggu, 15 Mei 2016

Fisioterapi Upaya untuk Meringankan Sakit Stroke

"Bagi penderita stroke, semakin dini penyakitnya dikelola maka persentase kesembuhannya bisa semakin besar."


Pakar fisioterapi, dr. Budi Susanto mengatakan, penderita stroke dapat dilatih untuk meningkatkan kualitas hidupnya, serta dapat kembali bekerja kembali dengan pola gerak yang mendekati normal.

Untuk mendapatkan kembali kesehatan tersebut, Budi menyarankan kepada para penderita stroke melakukan fisioterapi untuk memperbaiki dan meminimalisir kecacatannya.

"Waktu yang diperlukan untuk kesembuhan pasien stroke ini tergantung dari keadaan atau kondisi penderita itu sendiri, seperti berat ringannya kelumpuhan, kemampuan bicara, ada atau tidaknya gangguan koordinasi," katanya di Semarang, Kamis (2/2/2012).

Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudus itu mengatakan, penyakit stroke yang tiba-tiba menyerang sebenarnya dapat disembuhkan dengan pengelolaan stroke sejak dini dan dilakukan secara intensif.

"Bagi penderita stroke, semakin dini penyakitnya dikelola maka persentase kesembuhannya bisa semakin besar. Sebab, terjadinya gangguan peredaran darah yang dialami kecil," jelas dia.

Budi menjelaskan, stroke merupakan gangguan peredaran darah otak yang dapat terjadi secara mendadak dan tidak jarang menyebabkan kematian. Untuk itu, semua pasien stroke membutuhkan fisioterapi di dalam pemulihan kondisinya.

Namun, semakin berat komplikasi stroke, kata dia, tentunya semakin lama dan kompleks pula program fisioterapinya.

Cara kerja fisioterapi pada penderita stroke adalah dengan memberikan latihan-latihan pada penderita baik dengan alat bantu atau tidak, sesuai dengan kemampuan atau kondisi penyakitnya.

Untuk itu, Budi yang juga membuka praktik di Apotek Bina Sehat Semarang itu berharap, fisioterapi bisa membantu penderita untuk dapat melakukan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari dengan mandiri atau dengan sedikit bantuan dari orang lain.

"Dengan adanya kemajuan teknologi sekarang ini, harapan hidup penderita stroke sebenarnya juga semakin membaik. Penderita dapat sembuh sempurna, namun seringkali masih ada gejala sisa seperti kelumpuhan anggota gerak, tangan, maupun kaki, dan gangguan koordinasi organ," imbuh dia.

Perkembangan pada teknik-teknik fisioterapi saat ini, masih kata Budi, mengalami perkembangan yang sangat pesat, ditunjang dengan kemajuan teknologi alat-alat kesehatan dan fisioterapi yang semakin canggih.

Source : http://jaringnews.com/hidup-sehat/medika/9243/fisioterapi-upaya-untuk-meringankan-sakit-stroke

Tips Bagi Penderita Bell’s Palsy

Alhamdulilah setelah sekitar 1 bulan menderita penyakit bell’s palsy/ BP (wajah lumpuh separo), saya sembuh ^^. Berikut ini adalah hal-hal yang saya lakukan dalam rangka mempercepat penyembuhan penyakit te rsebut :

1. Berdoa kepada ALLAH SWT
2. Pergi ke dokter syaraf
3. Minumlah obat dari dokter syaraf secara teratur
4. Control ke dokter bila obat sudah habis.
5. Mengompres bagian wajah yang terkena BP sesering mungkin. Minimal 3 kali sehari. Pengompresan bisa dilakukan dengan handuk yang dibasahi air. Apabila malam hari, bias menggunakan botol yang diisi air hangat kemudian ditempelkan wajah yang terkena dan di bawah telinga.

6. Mengurut wajah yang terkena dengan lotion atau minyak urut. Pemijatan dilakukan menggunakan 4 jari (rekatkan jari kelingking, manis , tengah dan telunjuk) dengan cara :
    A. Mengurut dari alis kearah atas(untuk melatih alis)
    B. Berusaha memejamkan mata,meski tidak bisa rapat, bantulah dengan keempat jari itu lalu        urutlah kearah telinga.
    C. Mengurut dari dagu kearah atas telinga.(berguna untuk merangsang bibir, hidung, pipi, alis, dan kelopak mata) Pengurutan harus dilakukan sambil bercermin supaya wajah simetris.
7. Senam wajah dengan menggerak-gerakan bagian wajah yang kaku seperti menaikkan alis, memejamkan mata, nyengir, mengendus-endus, tersenyum,dan cemberut. Senam wajah ini, dilakukan sambil bercermin dan dilakukan apabila sudah 3 hari menderita BP. Kamu harus bersabar dan melakukannya sambil bercermin meskipun wajahmu terlihat tidak simetris. Tidak usah takut, kalau perlu kamu harus sangat dekat dengan cermin, supaya bias melihat perkembangan gerakan bagian wajah kamu. INGAT!!!SEDIKIT GERAKAN ADALAH PERKEMBANGAN DARI KESEMBUHAN KAMU!!!tidak usah takut (padahal dlu saya juga sangat takut..hehehe.. apalagi saat bercermin, rasanya cermin itu mau aku banting…hehehehe ^^)
8. Menjalani fisioterapi di RSU(lebih baik dilakukan apabila sudah menderita BP sekitar 1 minggu). Bila ingin menghemat biaya,fisioterapi tidak usah dilakukan. Yang penting pijat, kompres, and uap di rumah tetepjalan terus.
9. Menguapi bagian wajah yang terkena BP dan telinga (karena pusat virus atau penyebab BP terletak di bawah telinga)minimal 3 kali sehari kalau bias sesering mungkin. Bisa dilakukan dengan cara A. merebus air panas, kemudian arahkan wajah yang terkena ke uap air yang sudah mendidih. Jaga jarak dengan panci kira2 wajah hangat dan nyaman, jangan sampai terlalu panas B. menguapi wajah dengan magig jar
10. mengunyah permen karet sesering mungkin. Tiup permen karet itu meski pun wajah jadi keliatan miring.
11. Kumur-kumur dengan air hangat sesering mungkin, kumur terus meski air yang dikumur tumpah tidak karuan
12. Menutupi wajah dengan slayer/ masker dan helm apabila bepergian dengan motor. 13. Makan dan minum yang mengandung gizi, jangan takut untuk makan karena tidak ada pantangan bagi penderita bell’s palsy. gizi yang masuk dalam tubuh kamu juga bisa mempengaruhi proses penyembuhan. 14. Berlatih meniup dengan balon.
 15. Meminta maaf kepada orang sekitar/orang yang menurut kamu,kamu pernah berbuat salah padanya.
16. Meminta doa dari orang sekitar, terutama orang tua. Demikianlah sedikit tips yang saya berikan bagi anda yang sedang menderita Bell’s palsy.

Exercise pada kecantikan

Tanpa latihan, otot–otot wajah, seperti otot-otot lainya, akan melemah dan kendor, dengan facial exercise selama lima menit setiap harinya akan mencegah dan akan mengembalikannnya. Program tersebut akan membantu mengencangkan, mengangkat, mempertegas tampilan wajah anda. Juga meningkatkan facial firmness dan kekuatan otot. Dan meningkatkan sirkulasi, yang menghasilkan kecerahan yang alami

Kita mulai pada tulang di leher, tengkorak dan wajah, diatas tulang tulang ini terletak otot-otot leher, kepala dan wajah. Diatas otot-otot ini ditemukan lemak, fascia dan diatasnya terdapat kulit. Otot-otot ini memiliki tugas masing-masing. Pada saat otot dalam tonus yang normal semuanya baik-baik saja, tetapi apa bila kehilangan tonusnya, akan terlihat masalah-masalah yang akan didapat diwajah
Tanda-tanda penuaan disebabkan kelalaian, otot wajah yang tidak terpakai. Kebalikan dari pendapat terdahulu, pergerakan ototwajah tidak menimbulkan keriput-keriput, tetapi membantu untuk menghilangkannya. Alam telah menyediakan cara untuk setiap otot untuk melakukan tugas-tugas tertentu, dan yang lainnya untuk mengerjakan sebaliknya. Otot wajah melekat pada tulang, kulit dan satu sama lainya. Masing-masing otot terdiri dari bundle-bundle yang terdiri dari tiga sampai 165 cylidrical fibers masing-masing fiber bekerja secara mandiri. Seringkali grafitasi dan momentum mengambil bagian dari pergerakan pada saat anda menggerakan otot, otot yang tidak bekerja akan menyebabkan fiber mejadi lemah dan kendor. Pada saat satu fiber terkontraksi penuh, akan menyebabkan fiber disebelahnya untuk bekerja
Otot kehilangan tonusnya dalam dua cara; pertama mereka menjadi terlalu longgar menyebabkan kendor dan jatuh, atau , kedua mereka menjadi terlalu tegang, yang menyebabkan terlihat kaku atau kontraktur. Pada saat hal ini terjadi, lemak, fascia, dan kulit mulai terbentuk di lapisan otot. Otot berperan sebagai pompa untuk pembuluh darah dan limphe untuk menggerakan darah dan limph keluar dan masuk wajah. Pada saat otot tidakapa kodisi tonus yang memungkinkan, cairan ini tidak bergerak dan keluar area wajah, yang menghasilkan sirkulasi yang jelek, corak kulit yang jelek dan pucat
Pada saat memulai latihan latihan ini tonus otot akan mengembalikan tonus kedalam kondisi yang seharusnya, jaringan diatasnya juga mulai kedalam bentuk yang seharusnya dan masalah masalah wajah yang tampak akan mulai berkurang dan sering pula menjadi hilang. Facial exercise juga meningkatkan kondidi kulit. Pada faktanya dalam beberapa minggu pertama akan timbul sedikit noda. Ini hanyalah minyak yang timbul kembali di kulit dan noda tersebut akan segera hilang. Facial exercise tidak menghilangkan kebutuhan akan perlindungan dan element-elementnya maka dari itu jangan abaikan facial cream dan perawatan wajah favorite anda
Warna kulit akan kembali setelah beberapa hari atau beberapa minggu, masalah yang lain membutuhkan waktu beberapa minggu
Facial exercise menggunakan isometric dan resistance. Tidak seperti bagian tubuh yang lain, otot-otot wajah terhubung pada ujung satu tulang. Ujung yang lain terhubung pada otot yag lain. Untuk mendapatkan kontraksi pada otot ini, teknik special dibutuhkan untuk otot yang spesifik atau group otot. Pada saat otot wajah berkontraksi aksi ini akan menyebabkan pergerakkan pada kulit karena kulit wajah melekat langsung pada otot
Pada saat melatih wajah sebenarnya meperbesar otot-otot wajah, sehingga memberikam tampilan yang lebih muda. Meningkatkan sirkulasi darah sebanyak 10 kali lipat lebih besar pada saat anda mengkontraksikan otot wajah. Facial exercise menyebabkan lebih banyak oksigen dan nutrisi yang mencapai sel-sel kulit. Kulit rusak akan terbuang. Hasilnya akan tampak kulit sehat dan warna yang cerah. Otot dan jaringan tertantang pada facial exercise kulit mengencang, garis dan keriput menghilang, lebih mudah menyerap pelembab. Produksi collagen terstimulasi kulit terlihat lebih muda dari sebelumnya
Kegunaan dari facial exercise adalah, pada saat mulai latihan terlihat kemajuan setelah dua minggu. Dalam jangka waktu enam sampai sembilan bulan akan terlihat lima sampai sepuluh tahun lebih muda
Contoh bentuk facial exercise
Neck firmer
  • Genggam dengan tangan terbuka, dibawah dagu.
  • Tilt dagu kearah atas rasakan trech pada leher
  • Slide telapak tangan anda ke arah tulang selangka dan tahan, hitung selama selama sepuluh detik. Diulang lima kali
Tekan dan tutup mata kemudian slide ibu jari anda dari sudut mata anda ke arah pelipis. Istirahatkan jari-jari diatas kepala anda. Ulangi 10 kali
Tongue press (menghilangkan dagu double)
  • Tekan lidah ke langit-langit mulut
  • Slide ibu jari anda bergantian dari depan ke belakang berirama
  • Sekali slide untuk semua tekanan. 40 slide

Senin, 11 April 2016

Macam-Macam Fisioterapi

PEDIATRI
    Banyak permasalahan-permasalahan pada anak yang bisa ditangani oleh Fisioterapi dengan tujuan meningkatkan kemampuan anak dalam keterbatasan fungsi dan gerak tubuh seperti Cerebral Palsy (CP), Down Syndrom, Autis, dan masalah-masalah dengan kebutuhan khusus lainnya.
 Disini seorang Fisioterapis berfungsi sebagai pelatih, menyiapkan orangtua dan penderita dengan strategi dan melatihnya dimana dapat membantu maningkatkan penampilan di rumah, sekolah, dan masyarakat.

GERIATRI
Bertambahnya usia maka aktifitas gerak individu seperti keterampilan daya tahan, kekuatan semakin menurun sehingga menghambat aktifitasnya. Masalah-masalah yang timbul seperti Stroke, berkurangnya daya ingat, dan lain-lain.
Disini Fisioterapi membantu agar kualitas hidup bisa dipertahankan untuk tetap aktif sesuai dengan pera dan tanggung jawabnya.

MUSKULOSKELETAL 
Inilah yang sering terjadi pada masyarakat umumnya. Terutama akibat dari peningkatan aktivitas. Seperti ketegangan otot atau Spasme, Sprain, nyeri pada persendian dan lain-lain. Biasanya ini diakibatkan oleh posisi yang salah saat beraktivitas. Misalnya posisi duduk yang salah saat sedang bekerja, posisi duduk yang terlalu lama, posisi saat mengangkat beban yang salah. Itu semua menyebabkan timbulnya rasa nyeri dan tidak nyaman. Fraktur atau patah tulang juga bisa saja terjadi akibat kecelakaan kerja atau saat sedang melakukan aktivitas lain seperti berolahraga dan bermain, dan sebaiknya segera ditangani dengan baik dan cepat.

Disinilah fungsi seorang Fisioterapis dibutuhkan, yaitu untuk mengembalikan fungsi otot, sendi dan tulang agar kembali normal.

KARDIO-PULMONAL 
Peran Fisioterapi pada kondisi  jantung dan paru-paru difokuskan pada aspek pemulihan fisik, khususnya meminimalkan kondisi akibat bed rest, peningkatan fungsi cardio-pulmonal dan perbaikan fungsi musculuskeletal. Dimulai dengan assesment, breathing exercise, assisted atau aktiv exercise untuk pasien tertentu. Mengawasi proses ambulasi atau perpindahan tempat, menaiki tangga dan aktivitas lainnya. Memprogramkan home exercise, edukasi pada pasien dan keluarga, serta modifikasi aktivitas.

Selanjutnya Fisioterapis tetap melaporkan kemajuan yang terkait dengan kondisi fisik pasien serta tetap berkonsultasi dengan dokter.

NEUROLOGI 
Fisioterapi neurologi adalah membantu orang-orang yang mengalami kelianan atau penyakit pada neurologist (saraf), seperti penyakit Alzheimer, Cerebral Palsy, Cedera/Gegar Otak, Multiple Sclerosis, Parkinson, Cedera Saraf Tulang Belakang dan Stroke. 

Umumnya, kelainan yang terkait dengan kondisi neurologi berupa gangguan yang terjadi pada penglihatan, keseimbangan, aktivitas dan gerakan dan berkurangnya kebebasan fungsional tubuh.

OLAHRAGA 
Fisioterapi Olahraga bertugas menjaga pemain agar selalu dalam kondisi bagus sebelum pertandingan. Selain itu juga membuat program rehabilitasi untuk menangani pemain yang  cedera seperti Spasme dan lepasnya persendian akibat posisi yang salah ketika jatuh. Fisioterapi Olahraga bertanggungjawab dengan kebugaran pemain agar pola hidup mereka tidak asal-asalan. Fisioterapis juga menjaga nutrisi para pemain dan berhubungan dengan pelatih. Caranya dengan memberitahu dia mengenai kondisi pemain sebelum menjalani pertandingan.

Jumat, 01 April 2016

Anatomi Fisiologi Muskuloskeletal

  Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan jaringan ikat yang menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun kurang lebih 50%. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini. (Price,S.A,1995 :175)
KOMPONEN SISTEM MUSCULOSKELETAL
A.    Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang terdiri atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral terutama calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%.
Fungsi dari tulang adalah sebagai berikut :
1.      Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
2.      Melindungi organ tubuh  (jantung, otak, paru-paru, dan jaringan lunak).
3.      Memberikan pergerakan  (otot  berhubungan dengan kontraksi dan pergerakan).
4.      Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang  (hematopoesis).
5.      Menyimpan garam-garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium dan fluor).
Struktur tulang
Tulang diselimuti di bagian luar oleh membran fibrus padat disebut periosteum. Periosteum memberikan nutrisi pada tulang dan memungkinkan tumbuh, selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligament. Periosteum mengandung saraf, pembuluh darah, dan limfatik. Lapisan yang terdekat mengandung osteoblast . Dibagian dalamnya terdapat endosteum yaitu membran vascular tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan rongga dalam tulang kanselus. Osteoklast terletak dekat endosteum dan dalam lacuna howship (cekungan pada permukan tulang).
Sumsum tulang merupakan jaringan vascular dalam rongga sumsum (batang) tulang panjang dan tulang pipih. Sumsum tulang merah  terutama terletak di sternum, ilium, vetebra dan rusuk pada orang dewasa, bertanggungjawab dalam produksi sel darah merah dan putih. Pada orang dewasa tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning. Jaringan tulang mempunyai vaskularisasi yang baik. Tulang kanselus menerima asupan darah  melalui pembuluh metafis dan epifis. Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak melalui kanal volkman. Selain itu terdapat arteri nutrient yang menembus periosteum dan memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil). Arteri nutrient memasok darah ke sumsum tulang, System vena ada yang keluar sendiri dan ada yang mengikuti arteri.
Tulang tersusun dari 3 jenis sel yaitu :
a.       Osteoblas
Osteoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matrik tulang. Matrik tulang tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar (glukosaminoglikan/ asam polisakarida dan proteoglikan). Matrik tulang merupakan kerangka dimana garam garam mineral ditimbun terutama calsium, fluor, magnesium dan phosphor.
b.      Osteosit
 Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai pemeliharaan fungsi tulang dan terletak pada osteon (unit matrik tulang). Osteon yaitu unit fungsional mikroskopik tulang dewasa yang di tengahnya terdapat kapiler dan disekeliling kapiler tedapat matrik tulang yang disebut lamella. Di dalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi lewat prosesus yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm).
c.       Osteoklas
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang. Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang.
Tulang merupakan jaringan yang dinamis dalam keadaan peralihan tulang (resorpsi dan pembentukan tulang). Kalium dalam tubuh orang dewasa diganti 18% pertahun.

Gambar 1.1 struktur tulang
Faktor yang berpengaruh terhadap keseimbangan pembentukan dan reabsorpsi tulang adalah :
a.      Vitamin D
Berfungsi meningkatkan jumlah kalsium dalam darah dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan deficit mineralisas, deformitas dan patah tulang.
b.      Horman parathyroid dan kalsitonin
Merupakan hormone utama pengatur homeostasis kalsium. Hormon parathyroid mengatur konsentrasi kalsium dalam darah, sebagian dengan cara merangsang perpindahankalsium dari tulang. Sebagian respon kadar kalsiumdarah yang rendah, peningkatan hormone parathyroid akan mempercepat mobilisasi kalsium, demineralisasi tulang, dan pembentukan kista tulang. Kalsitonin dari kelenjar tiroid meningkatkan penimbunan kalsium dalam tulang.
c.       Peredaran darah
Pasokan darah juga mempengaruhi pembentukan tulang. Dengan menurunnya pasokan darah / hyperemia (kongesti) akan tejadi penurunan osteogenesis dan tulang mengalami osteoporosis (berkurang kepadatannya). Nekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan aliran darah.
Pada keadaaan normal tulang mengalami pembentukan dan absorpsi pada suatu tingkat yang konstan, kecuali pada masa pertumbuhan kanak-kanak diman lebih banyak terjadi pembentukan dari pada absorpsi tulang.
Proses ini penting untuk fungsi normal tulang. Keadaan ini membuat tulang dapat berespon terhadap tekanan yang meningkat dan untuk mencegah terjadi patah tulang. Perubahan tesebut  membantu mempertahankan kekuatan tulang pada proses penuaan. Matrik organic yang sudah tua berdegenerasi, sehingga membuat tulang  relative menjadi lemah dan rapuh. Pembentukan tulang baru memerlukan matrik organic baru, sehingga memberi tambahan kekuatan tulang. (Price,S.A,1995 : 1179)
Berdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Tulang Panjang / Tulang Pipa
Tulang ini sering terdapat dalam anggota gerak. Fungsinya sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan untuk bergerak. Batang atau diafisis tersusun atas tulang kortikal dan ujung tulang panjang yang dinamakan epifis tersusun terutama oleh tulang kanselus. Plat epifis memisahkan epifiis dan diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan longitudinalpada anak-anak. Yang pada orang dewasa akan mengalami kalsifikasi. Misalnya pada tulang humerus dan femur.
Gambar 1.2 Struktur tulang panjang
2.      Tulang Pendek
Tulang ini sering didapat pada tulang-tulang karpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Fungsinya pendukung seperti tampak pada pergelangan tangan. Bentuknya tidak teratur dan inti dari konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.
3.      Tulang Pipih
Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa, sternum, dan iga-iga, serta scapula (tulang belikat). Fungsinya sebagai pelindung organ vital dan menyediakan permukaan luas untuk kaitan otot-otot, merupakan tempat penting untuk hematopoesis. Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus diantara 2 tulang kortikal.
4.      Tulang Tak Beraturan
Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur, terdiri dari tulang kanselous di antara tulang  kortikal. Contoh : tulang vertebra, dan tulang wajah.
5.      Tulang Sesamoid
Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian dan didukung oleh tendon dan jaringan fasial. Contoh : tulang patella (Kap lutut).
Bentuk dan kontruksi tulang  ditentukan fungsi dan gaya yang bekerja padanya.
Kerangka
Sebagian besar tersusun atas tulang. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur tubuh.
Kerangka dibagi menjadi : 
1.      Kerangka aksial
Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang, terkelompok pada 3 daerah yaitu
    • Kranium dan Tulang Muka ( TENGKORAK )
Kranium terdiri atas 8 tulang yaitu tulang-tulang parietal (2), temporal (2),frontal, oksipital, stenoid, dan etmoid.
Tulang muka terdiri atas 14 tulang yaitu tulang maksila (2), zigomatikus (2), nasal (2), lakrimal (2), palatinum (2),concha inferior (2),mandibula dan vomer.
    • Kolumna Vertebralis
Kolumna vertebralis terdiri atas 26 tulang berbentuk tidak teratur, terbentang antara tengkorak dan pelvis. Juga merupakan tempat melekatnya iga dan otot punggung. Kolumna vertebralis dibagi dalam 7 vertebra sevikalis, 12 vertebra torakalis, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra sacrum dan 4 vertebra koksigius.
    • Thoraks tulang
Thorak tulang terdiri tulang dan tulang rawan. Thoraks berupa sebuah rongga berbentuk kerucut terdiri dari 12 vertebra torakalis dan 12 pasang iga yang melingkar dari tulang belakang sampai ke sternum.
Pada sternum terdapat beberapa titik penting yaitu supra sternal notch dan angulus sterni yaitu tempat bertemunya manubrium dan korpus sterni.
Bagian-bagian tersebut merupakan penunjang kepala, leher, dan badan serta melindungi otak, medulla spinalis dan organ dalam thoraks.
2.      Kerangka Apendikular
Kerangka apindikuler terdiri atas :
    • Bagian bahu (Singulum membri superioris)
Singulum membri superior terdiri atas klavikula dan scapula.
Klavikula mempunyai ujung medial yang menempel pada menubrium dekat suprasternal notch dan ujung lateral yang menempel pada akronion.
    • Bagian panggul (Singulum membri inferior )
Terdiri dari ileum, iskium, pubis yang bersatu disebut tulang koksae. Tulang koksae bersama sacrum dan koksigeus membentuk pelvis tulang. Ekstremitas bawah terdiri dari femur, patella, tibia, fibula, tarsus, metatarsus.

B.     Cartilago (tulang rawan)
Tulang rawan terdiri dari serat-serat yang dilekatkan pada gelatin kuat, tetapi fleksible dan tidak bervasculer. Nutrisi melaui proses difusi gel perekat sampai ke kartilago yang berada pada perichondium (serabut yang membentuk kartilago melalui cairan sinovial), jumlah serabut collagen yang ada di cartilage menentukan bentuk fibrous, hyaline, elastisitas, fibrous (fibrocartilago) memili paling banyak serabut dan memiliki kekuatan meregang. Fibrus cartilage menyusun discus intervertebralis articular (hyaline) cartilage halus, putih, mengkilap, dan kenyal membungkus permukaan persendian dari tulang dan berfungsi sebagai bantalan. Cartilage yang elastis memiliki sedikit serat dan terdapat pada telinga bagian luar.
C.    Ligamen (simplay)
Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat keadaannya kenyal dan fleksibel. Ligament mempertemukan kedua ujung tulang dan mempertahankan stabilitas. Contoh ligamen medial, lateral, collateral dari lutut yang mempertahankan diolateral dari sendi lutut serta ligament cruciate anterior dan posterior di dalam kapsul lutut yang mempertahankan posisi anteriorposterior yang stabil. Ligament pada daerah tertentu melengket pada jaringna lunak untuk mempertahankan struktur. Contoh ligament ovarium yang melalui ujung tuba ke peritoneum.
D.    Tendon
Tendon adalah ikatan jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung dari otot yang menempel pada tulang. Tendon merupakan ujung dari otot dan menempel kepada tulang. Tendon merupakan ekstensi dari serabut fibrous yang bersambungan dengan aperiosteum. Selaput tendon berbentuk selubung dari jaringan ikat yang menyelubungi tendon tertentu terutama pada pergelangan tangan dan tumit. Selubung ini bersambungn dengan membrane sinovial yang menjamin pelumasan sehinggga mudah bergerak.
E.     Fascia
Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung di bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal, jaringan penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah. Yang demikian disebut fascia dalam.
F.     Bursae
Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat dimana digunakan di atas bagian yang bergerak. Misalnya antara tulang dan kulit, tulang dan tendon, otot-otot. Bursae dibatasi membrane sinovial dan mengandung caiaran sinovial. Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit.
G.    Persendian
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai  cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia atau otot.
Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang satu berhubungan dengan tulang yang lain melalui jaringan penyambung yang disebut persendian. Pada persendian terdapat cairan pelumas (cairan sinofial). Otot yang melekat pada tulang oleh jaringan ikat disebut tendon. Sedangkan, jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang disebut ligamen.
Secara structural sendi dibagi menjadi: sendi fibrosa, kartilaginosa, sinovial. Dan berdasarkan fungsionalnya sendi dibagi menjadi: sendi sinartrosis, amfiartrosis, diarthroses.
Secara structural dan fungsional klasifikasi sendi dibedakan atas:
1.      Sendi Fibrosa/ sinartrosis
Sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat, maka tidak mungkin gerakan antara tulang-tulangnya. Sendi fibrosa tidak mempunyai lapisan tulang rawan dan tulang yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa.  contohnya sutura pada tulang tengkorak, sendi kaitan dan sendi kantong (gigi), dan sindesmosis (permukaan sendi dihubungkan oleh membran).
2.      Sendi Kartilaginosa/ amfiartrosis
Sendi dengan gerakan sedikit, dan permukaan persendian- persendiannya dipisahkan oleh bahan antara dan hanya mungkin sedikit gerakan. Sendi tersebut ujung-ujung tulangnya dibungkus tulang rawan hyalin, disokong oleh ligament dan hanya dapat sedikit bergerak.
Ada dua tipe kartilago :
    • Sinkondrosis
Sendi yang seluruh persendianyan diliputi oleh tulang rawan hialin
    • Simfisis
Sendi yang tulangnya memiliki hubungan fibrokartilago dan selapis tipis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi.
Contohnya :simfisis pubis (bantalan tulang rawan yang mempersatukan kedua tulang pubis), sendi antara manubrium dan badan sternum, dan sendi temporer / sendi tulang rawan primer yang dijumpai antara diafisis dan epifisis.
3.      Sendi Sinovial/ diarthroses
Sendi tubuh yang dapat digerakkan. Sendi ini memiliki rongga sendi dan permukaan sendi dilapisi tulang rawan hialin.
Kapsul sendi terdiri dari suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah banyak dan sinovium yang membentuk suatu kantong yang melapisi suatu sendi dan membungkus tendon-tendo yang melintasi sendi. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Caiaran sinovial normalnya bening, tidak membeku dan tidak berwarana. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi relative kecil 1-3 ml. Cairan sinovial bertindak pula juga sebagi sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi.
Tulang rawan memegang peranana penting, dalam membagi organ tubuh. Tulang rawan sendi terdi dari substansi dasar yang terdiri dari kolagen tipe II dan proteoglikan yang dihasilkan oleh sel-sel tulang rawan. Proteoglikan yang ditemukan pada tulang rawan sendi sangat hidrofilik, sehingga memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban berat. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau ketika usia bertambah.
Persendian yang bergerak bebas dan banyak ragamnya. Berbagai jenis sendi sinovial yaitu sendi datar / sendi geser, sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid, sendi berporos, dan sendi pelana / sendi timbal balik.Gerak pada sendi ada 3 kelompok utama yaitu gerakan meluncur, gerkan bersudut / anguler, dan gerakan rotasi.
Adapun pergerakan yang dapat dilakukan oleh sendi-sendi adalah fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi, sirkumduksi dan Pergerakan khusus seperti supinasi, pronasi, inversion, eversio, protaksio.
Sendi diartrosis terdiri dari:
1.      Sendi peluru
Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih bebas. Sendi ini terjadi apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol, seperti peluru masuk ke ujung tulang lain yang berbentuk cekungan. Contoh sendi peluru adalah hubungan tulang panggul dengan tulang paha, dan tulang belikat dengan tulang atas. 
2.      Sendi engsel
Memungkinkan gerakan melipat hanya  satu arah, Persendian yang menyebabkan gerakan satu arah karena berporos satu disebut sendi engsel. Contoh sendi engsel ialah hubungan tulang pada siku, lutut, dan jari-jari.
3.      Sendi pelana
Sendi pelana adalah persendian yang membentuk sendi, seperti pelana, dan berporos dua. Contohnya, terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan
Memungkinkan gerakan  2 bidang yang saling tegak lurus. misal persendian dasar ibu jari yang merupakan sendi pelana 2 sumbu.
4.      Sendi pivot
Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas untuk memutar  pegangan pintu, misal persendian antara radius dan ulna.
5.      Sendi peluncur
Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah. Contoh adalah sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan
H.    Jaringan Penyambung
Jaringan yang ditemukan pada sendi  dan daerah-daerah yang berdekatan terutama  adalah jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi dasar. Dua macam sel yang ditemukan pada jaringan penyambung sel-sel yang tidak dibuat dan tetap berada pada jaringan penyambung, seperti sel mast, sel plasma, limfosit, monosit, leukosit polimorfonuklear. Sel-sel ini memegang peranan penting pada reaksi-reaksi imunitas dan peradangan yang terlihat pada penyakit-penyakit reumatik. Jenis sel yang kedua dalam sel penyambung ini adalah sel yang tetap berada dalam jaringan seperti fibroblast, kondrosit, osteoblas. Sel-sel ini mensintesis berbagai macam serat dan proteoglikan dari substansi dasar dan membuat tiap jenis jaringan pemyambung memiliki susunan sel yang tersendiri.
Serat-serat yang didapatkan didalam substansi dasar adalah kolagen dan elastin. Serat-serat elastin memiliki sifat elastis yang penting. Serat ini didapat dalam ligament, dinding pembuluh darah besar dan kulit. Elastin dipecah oleh enzim yang disebut elastase.
I.       Otot
Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh bergerak. Kontraksi otot menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi panas untuk mempertahankan temperature tubuh. Jaringan otot terdiri atas semua jaringan kontraktil. Menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagian tubuh otot dikelompokkan dalam :
·         Otot rangka (striadted / otot lurik).
Terdapat pada system skelet, memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panas.
·         Otot polos (otot visceral).
Terdapat pada saluran pencernaan, perkemihan, pembuluh darah. Otot ini mendapat rangsang dari saraf otonom yang  berkontraksi di luar kesadaran
·         Otot jantung.
Hanya terdapat pada jantung dan berkontraksi di luar pengendalian.
Otot rangka dinamai menurut bentuknya seperti deltoid, menurut jurusan serabutnya seperti rektus abdominis, menurut kedudukan ototnya seperti pektoralis mayor, menurut fungsinya seperti fleksor dan ekstensor. Otot rangka ada yang berukuran panjang, lebar, rata, membentuk gumpalan masas. Otot rangka berkontraksi bila ada rangsang. Energi kontaraksi otot diperoleh melalui pemecahan ATP dan kegiatan calsium.
Otot dikaitkan di dua tempat tertentu yaitu :
1.      Origo
 Tempat yang kuat dianggap sebagai tempat dimana otot timbul
2.      Isersio
Lebih dapat bergerak dimana tempat kearah mana otot berjalan.
Kontraksi otot rangka dapat terjadi hanya jika dirangsang. Energi kontraksi otot dipenuhi dari pemecahan ATP dan kegiatan kalsium. Serat-serat dengan oksigenasi secara adekuat dapat berkontraksi lebih kuat, bila dibandingkan dengan oksigenasi tidak adekuat. Pergerakan akibat tarikan otot pada tulang yang berperan sebagai pengungkit dan sendi berperan sebagai tumpuan atau penopang.
Masalah yang berhubungan dengan system ini mengenai semua kelompok usia, masalah pada system musculoskeletal tidak mengancam jiwa tetapi berdampak pada kativitas dan produktivitas penderita.